Rabu, 25 April 2012

PLC pada Kontrol Solar Turbine Engine


Apa itu Solar Turbine?

Tidak seperti namanya, Solar turbine adalah bukan sebuah turbin yang digerakkan oleh tenaga surya (solar). Solar Turbine adalah sebuah perusahaan internasional yang berkantor pusat di San Diego, California, yang memproduksi Gas Turbine Engine untuk keperluan industry.

 Gambar Papan Nama di kantor Solar Turbine di Mabang, Texas (dok. Pribadi)

Ada 6 jenis gas engine yang diproduksi oleh Solar Turbine, yaitu: Saturn, Centaur, Taurus, Mars dan Titan, dengan kemampuan yang bervariasi dari 1590 sampai 30,000 HP. Sepertinya nama-nama ini diambil dari nama planet atau satelit yang ada di tata surya kita (Solar System), sesuai dengan kata “solar” di Solar Turbine. Di Indonesia, Solar Turbine Engine adalah salah satu menyedia gas turbine engine terbanyak.

Gambar Solar Taurus Engine (http://lh3.ggpht.com)


Bagaimana Solar Turbine Engine dikontrol?

Sebelum ditemukannya PLC pada awal 1970an, Solar Turbine Engine dikontrol oleh “hard wire connections”, dengan menggunakan puluhan relay dan timer. Namun setelah berkembangnya PLC, Solar Turbine Engine dikontrol sepenuhnya oleh PLC. Untuk keperluan pengontrolan ini solar telah memproduksi Turbotronic Microprocessor-Based control system. Turbotronic ini menggunakan PLC produksi Allen breadly, dari PLC-5 untuk Turbotronic 3, sampai ControlLogix 5000-series untuk Turbotronic 4.

Gambar Control Panel Turbotronic 4 (dok. pribadi)


Bagaimana Cara Kerja Turbotronic?

Turbotronic Control System  dipakai untuk fungsi sequencing, controlling, dan protecting bagi solar turbine engine.                Control system ini juga menyediakan tampilan visual kepada operator untuk melihat semua parameter dan bahkan mengevaluasi performance dari unit yang sedang beroperasi.

Ada lima bagian penting dari control system ini, yaitu:
1.      Information devices, yang biasanya berupa transmitter atau probe yang mengubah besaran fisik (seperti temperature, tekanan, atau kecepatan) menjadi sinyal electric (seperti tegangan, arus, hambatan, atau frequency), dan mengirimnya ke Input Module.

2.      Input Module, yang berfungsi mengubah sinyal electric menjadi data digital (mirip seperti A/D converter) dan mengirimnya ke controller.

3.      Controller, yang berisi Program yang akan membuat decision berdasarkan data informasi yang diterima dari input module.

4.      Output module, yang menerima perintah (decision) dari controller dan mengubahnya menjadi sinyal electric (tegangan atau arus) (fungsinya mirip seperti D/A converter).

5.       Decision device, yang mengubah sinyal electric menjadi gerakan fisik (seperti solenoid atau actuator).

Gambar Diagram Block - Solar Control System 



1 komentar:

  1. lanjutkan boss tulisannya sebab di indonesia jarang yang ngebahas blog tentang solar tubin

    BalasHapus